Bagi yang biasa bekerja dalam dunia IT aplikasi, pasti sudah tidak asing lagi mendengar istilah docker. Docker adalah software open source yang biasanya digunakan untuk memunculkan aplikasi dalam container virtual.
Namun, masih banyak yang bingung tentang apa itu Docker. Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan lengkap pengertian docker, fungsi docker, kelebihan dan kekurangan, dan berbagai pertanyaan umum lainnya terkait dengan docker. Mari kita simak informasi lengkapnya berikut.
Pengertian Docker
Jika Anda masih bingung tentang apa itu docker, maka penting untuk menjelaskan lebih dulu pengertiannya. Docker adalah platform container yang containernya ini bisa dimanfaatkan untuk menjalankan program atau aplikasi agar berjalan dengan lancar meski sistemnya berbeda.
Contohnya adalah Cyberpanel VP dan dedicated machine. Sedangkan yang dimaksud dengan docker container adalah paket software yang terdiri dari dependen yang berguna dalam menjalankan aplikasi.
Selanjutnya, ada sebuah perintah dan instruksi untuk memulai atau menghentikan container yang semuanya dilakukan oleh image Docker.
Container tersebut menghindari penggunanya dari risiko yang dapat terjadi saat menjalankan sistem berbeda. Pemakaian container inilah yang membuat sistem berjalan dengan stabil meski terdapat di environment apapun.
Setiap image dibuat, maka pengguna dapat menciptakan container baru. Container tersebut mudah dikelola karena sudah tersedia Docker API atau CLI. Pengaturan dan pengelolaan tentang container ini dilakukan dengan menggunakan Docker compose tool.
Cara Kerja Docker
Cara kerja Docker yaitu memunculkan ruang isolasi yang digunakan untuk membuat aplikasi atau layanan. Ruang isolasi inilah yang disebut dengan container yang diibaratkan layaknya wadah untuk menampung benda dan memisahkannya dari area lainnya.
Komponen Utama Docker
Docker punya komponen utama, yaitu terdiri dari 4 komponen. Komponen utama Docker adalah sebagai berikut:
1. Client Docker
Client docker adalah komponen yang berfungsi untuk mengelola, membuat, dan menjalankan aplikasi. Komponen ini sangat penting dalam hal mengontrol server Docker lewat command line interface (CLI), seperti CMD di Windows atau Terminal di Linux atau OS.
2. Server Docker
Komponen kedua dari Docker adalah Server Docker. Server ini diperlukan untuk menyiapkan permintaan dari REST API yang dikelola oleh client Docker dan untuk mengatur image serta container.
Server Docker punya nama lain sebagai daemon Docker.
3. Image Docker
Komponen ini berfungsi untuk memerintahkan server berkaitan dengan syarat cara container dibuat. Image ini bisa diunduh dari website, contohnya Docker Hub. Pengguna juga bisa membuat custom image dengan cara membuat Dockerfile lalu diteruskan ke server.
Penting dipahami Docker tidak akan menghapus image yang tidak diperlukan. Oleh sebab itu, penggunalah yang harus menghapus data image sendiri agar tidak menumpuk.
4. Registry Docker
Registry Docker adalah aplikasi server open source yang difungsikan untuk menjadi hosting dan menyebarkannya image Docker. Pada komponen Registry inilah data image disimpan secara lokal dan user bisa mengelolanya secara penuh.
Selain itu, bisa juga digunakan untuk mengakses Docker hub yang termasuk repository image terbesar di dunia.
Fungsi Docker
Docker punya banyak fungsi dan bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan user. Adapun fungsi Docker adalah sebagai berikut:
1. Coba Software Baru
Penggunaan Docker sering dipakai untuk melakukan uji coba aplikasi baru tanpa perlu menginstalnya terlebih dahulu. Docker tersebut juga cocok dipakai ketika Anda memerlukan software tersebut dengan cepat tanpa harus install manual.
Contohnya dalam melakukan setup server MySQL, dibutuhkan waktu yang lama. Namun, dengan menggunakan Docker bisa langsung melakukan perintah tersebut hanya melalui CLI.
2. Mempelajari CLI
Docker awalnya memang dirancang untuk Linux. Oleh sebab itu, disarankan bagi penggunanya untuk menggunakan sistem berbasis Linux meski pada kenyataannya juga bisa dijalankan untuk seluruh perangkat.
Dengan menggunakan Docker ini, Anda bisa mempelajari sistem, CLI, dan scripting dengan lebih mudah.
3. Kurangi Risiko Masalah Hardware
Fungsi terakhir dari Docker adalah mengurangi risiko insiden tertentu. Contohnya jika hardware mengalami kegagalan untuk memprosesnya, maka user bisa memulihkan ke perubahan sebelum dibuat pengaturan jika ada image Docker.
Yang perlu dilakukan bagi user yaitu melakukan backup image ke perangkat baru. Lalu, Docker yang melakukan sisanya.
Backup ini berguna bagi pengembang ketika ingin kembali ke software versi lama atau karena masalah bug dan error yang terjadi.
Kelebihan dan Kekurangan Docker
Sudah dijelaskan tentang fungsi Docker, tetapi Docker ternyata punya kelebihan dan kekurangan. Untuk lebih memahami Docker, ketahui kelebihan dan kekurangannya agar bisa mempertimbangkan dalam penerapannya.
Kelebihan Docker
Adapu kelebihan Docker adalah sebagai berikut:
1. Portabilitas
Kelebihan dari Docker yang pertama yaitu masalah portabilitasnya. Penggunaan Docker bisa membuat user menginstal aplikasi yang kompleks di perangkat.
Dari Docker pula akan dipastikan aplikasi berjalan dengan baik karena sudah ada container yang dibutuhkan oleh aplikasi. Penerapannya juga mudah karena tidak perlu banyak tenaga user untuk melakukan input.
2. Automasi
Lewat bantuan Docker container, pengguna bisa melakukan otomatisasi pekerjaannya. Dengan demikian, user tidak perlu melakukan pekerjaan yang berulang dan menyita waktu.
3. Komunitas
Kelebihan lainnya yaitu terdapat saluran untuk membantu user mengetahui pendapat lainnya terkait dengan pemakaian Docker. Sudah tersedia chanel seperti Slack khusus, forum komunitas, sampai ribuan contributor di website.
Komunitas ini membantu Anda untuk terhubung dengan user lainnya dan mengetahui tips dan trik terkait penggunaannya.
Kekurangan Docker
Sedangkan kekurangannya yaitu:
1. Kecepatan
Meski Docker dibilang cepat dalam menggunakan aplikasi, tetapi masih terbilang lebih lambat dijalankan jika dibandingkan dengan aplikasi native pada server fisik.
2. Kemudahan Penggunaan
Kekurangan selanjutnya yaitu Docker tidak bisa untuk menjalankan aplikasi GUI atau Graphical User Interface. Oleh Sebab itu, pengguna harus paham instruksi atau command line dan melakukan berbagai pengelolaan dengan baik.
Pastinya, ini membutuhkan alur belajar yang rumit. Selain itu, terdapat juga keterbatasan OS yang digunakan serta frekuensi update yang perlu dilakukan user. Semua hal ini akan membuat Docker sulit untuk dipahami.
Bahkan bagi orang yang sudah profesional sekalipun terkadang perlu untuk mempelajari berbagai orkestrasi lainnya yang menjadikan Docker menjadi lebih kompleks. Jadi bagi pemula yang baru memulai harus memahami dan mempelajarinya secara detail sebelum menerapkannya.
3. Keamanan
Ada risiko keamanan yang lemah jika menggunakan Docker. Alasannya karena software yang berbahaya bisa menyusupi container dan dapat menyebar ke host. Hal ini karena cara kerja dari docker itu sendiri yang berjalan melalui sistem operasi host.
Penutup
Demikian penjelasan terkait dengan Docker. Docker adalah software yang membantu user untuk menjalankan aplikasi melalui container yang ada.
Docker bersifat open source sehingga dapat diakses dengan mudah. Namun, Anda perlu memahami berbagai hal terkait kelebihan dan kekurangannya.